www.tyasws.com |
Hai Sahabat, kegiatan apa yang paling menarik dilakukan bersama keluarga di hari libur? Jawabannya tentu beragam sesuai kebutuhan keluarga. Sebut saja ada yang memilih jalan-jalan santai, gowes, pergi ke taman bermain menemani buah hati, dan lainnya yang mungkin para Bunda juga memilih memasak bersama ananda. Wah banyak banget ya pilihannya.
Bagi para Ayah tentu tidak ketinggalan, ada yang memilih memancing, mencuci kendaraan bersama anak-anak, dan atau berkebun bersama keluarga. Semuanya asyik ya. Nah, kali ini saya akan sharing secuil kegiatan hari libur kami yang memang sedang digemari pula oleh para tetangga di perumahan kami. Apalagi kalau bukan menanam dengan teknik hidroponik. Eits, tunggu! Untuk teknik hidroponik ini tentu sudah banyak yang kenal ya. Maka, di tulisan kali ini akan diulas mengenai modifikasi hidroponik menjadi aquaponik.
Jika kamu tahu apa itu hidroponik, kamu tentu tidak asing lagi dengan sebutan aquaponik.
Ada yang tahu? Benar sekali, aquaponik adalah istilah kombinasi sistem aquakultur
dan hidroponik. Aquaponik itu sendiri merupakan salah satu metode untuk budidaya
ikan.
Mengapa harus aquaponik? Memelihara ikan dalam suatu wadah akan menghasilkan air yang terkontaminasi dengan amonia. Seiring waktu, amonia yang terlalu pekat bisa meracuni ikan. Namun, ketika memelihara ikan dikombinasikan dengan hidroponik, amonia dalam air limbah perikanan tersebut akan diubah menjadi nitrit dan nitrat oleh mikrobia yang ada dalam media hidroponik, kemudian oleh tanaman akan diserap kembali sebagai hara. Sebagai keuntungannya, tanaman akan tumbuh subur, sementara sisa air dalam kolam menjadi lebih aman bagi ikan karena tanaman dan medianya berfungsi sebagai penyaring air. Wah, kaya manfaat ya…
Untuk lebih jelasnya, berikut ini ulasan proses modifikasi hidroponik menjadi aquaponik.
a.
Penyiapan Media Tanam
- Membuat
instalasi akuaponik dengan sistem DFT, kemudian membuat lubang pada talang
dengan jarak 20 cm per lubang
DFT (Deep Flow
Technique) system merupakan mode air tergenang dalam pipa PVC. Pada sistem ini,
air tetap dialirkan melalui tandon nutrisi lewat pompa air yang dialirkan di
setiap pipa. Air yang dialirkan tidak mengalir secara langsung, tapi tergenang
lebih dahulu, kemudian akan mengalir apabila batas maksimal sudah melebihi,
maka akan dialirkan ke tandon. Sistem DFT ini memiliki kelebihan dalam
penggunaan listrik. Jika listrik mati, maka air nutrisi yang ada di pipa masih
tetap ada sehingga dapat memback-up cadangan air nutrisi yang ada pada pipa
PVC.
- Memasang
sambungan pipa untuk saluran input dan saluran output
- Memasang selang PE dan pompa air celup di dalam kolam
- Memasang
netpot pada talang (pipa yang dilubangi untuk tempat tanam)
- Menyambungkan
selang input dari pompa air celup menuju talang
- Mengisi
kolam dengan air sebanyak 168 liter
- Memastikan
tidak ada kebocoran pada rangkaian instalasi, kemudian menyalakan pompa
air celup untuk disirkulasi
www.tyasws.com |
Nah, di atas adalah penampakan kolam yang dibuat oleh suami dan tetangga perumahan. Lebarnya sekitar 1x5 meter. Jika kolam telah siap, maka air siap dialirkan dari kolam menuju talang.
b.
Penyemaian Benih dan Penanaman Hidroponik
- Memotong
rockwool dengan gergaji besi menjadi bentuk persegi
- Potongan
rockwool dimasukkan ke dalam tray semai dan melubangi rockwool dengan
kedalaman sekitar 0,5 cm.
- Mengisi
tiap lubang tanam dengan satu benih sawi daging atau kangkung kemudian disimpan pada tempat
yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung.
- Setelah
berumur 3 hari atau benih sudah menjadi kecambah, benih dipindahkan ke
tempat yang terpapar sinar matahari
- Benih
siap pindah tanam setelah berumur satu minggu.
- Memindahkan
rockwool yang berisi benih ke dalam netpot dan memasukkannya ke dalam
instalasi aquaponik (talang)
www.tyasws.com |
www.tyasws.com |
Manfaat
aquaponik:
Cukup
rumit ya Sahabat, tapi tunggu dulu, kalian pasti akan puas dengan hasil yang
didapatkan. Berikut ini beberapa manfaat dari aquaponik:
- Menghasilkan sayur dan ikan sekaligus dengan hasil protein, mineral, dan vitamin yang lebih kompleks.
- Sayur dan ikan yang dihasilkan bebas dari residu pupuk anorganik atau pestisida kimia.
- Menghemat lahan karena sayur dan ikan dibudidayakan dalam satu lokasi.
- Sistem aquaponik lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia yang mencemari lingkungan. Selain itu dapat menghemat air hingga 1/10 ketimbang metode tanam konvensional.
- Dalam jangka panjang, aquaponik dapat diaplikasikan dalam lingkup yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
www.tyasws.com |
2 Komentar
Wah gurame ya mbak.. ngga susah kalau gurame? Kalo ganti mujaer atau nila bisa ya..
BalasHapusKak, bikin youtube aja biar lebih jelas. Kayaknya banyak yang butuh info ini deh
BalasHapus